Sayyidina Bilal ra, muadzin Nabi SAW, seorang yang asalnya budak dan sekarang kita panggil sayyid (tuan) karena kemuliaannya menjadi sahabat Muhammad SAW.
Setelah wafat Nabi SAW, ia pun meninggalkan kota Madinah, karena merasa tidak mampu untuk tinggal di kota Nabi – tanpa sang Nabi. Selang beberapa waktu setelah tinggal di kota tujuannya, beliau memimpikan Rasulullah SAW yang mengisyaratkan untuk kembali ke Madinah. Maka beliau pun kembali ke Madinah.
Ribuan umat muslim di Jawa Barat hadir di Masjid Raya Bandung kemarin Senin, 3 Januari 2011. Kedatangan mereka untuk mengikuti kegiatan Doa Bersama dan Tabligh Akbar Internasional bersama Al Habib Umar bin Hafiz. Kegiatan ini dipandegani oleh Majelis Taklim As Syifa wal Mahmudiyyah Sumedang pimpinan KH. Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi. Nampak hadir laki-laki, perempuan, orang tua maupun anak-anak, yang didominasi dengan baju yang serba putih.
Tabligh dimulai setelah sholat Maghrib hingga sekitar pukul 10.00 malam. Diawali dengan membaca sholawat Nariyah secara bersama-sama yang dipimpin oleh seorang ustadz dari Majelis Ta'lim tersebut lalu dilanjutkan sholat Isya berjamaah. Seusai sholat Isya acara dilanjutkan dengan membaca sholawat dan Maulid Ad Dhiyaul Lami' yang merupakan kitab maulid gubahan guru mulia, Al Habib Umar. Pembacaan Maulid ini dipimpin oleh Habib Ahmad bin Novel yang hadir lebih dahulu bersama beberapa habib dan para kyai. Sementara kakak beliau Habib Jindan bin Novel datang bersama sang Guru, Habib Umar beserta rombongan para habib dari hadramaut Yaman. Dalam acara ini Habib Jindan di daulat sebagai penerjemah tausiyah Habib Umar yang menggunakan Bahasa Arab.