Seperti biasa tiap ahad pagi, di jalan Petek no. 55 Semarang di rumah keluarga alhabib Zain Aljufri diadakan majelis ta'lim yang diasuh oleh alhabib Hasan bin Abdurrahman bin Zain Aljufri.
Alhabib Hasan memulai dengan berdo'a agar Allaah Ta'aala menjadikan kita sebagai golongan orang-orang yang baik, yang melakukan pebuatan yang baik, sebagai golongan orang-orang yang terpilih melakukan berbagai kebaikan. Menurut beliau, sebenarnya kita dipilih menjadi orang yang mencintai Allaah Ta'aala, mencintai nabi Muhammad Saw, mencintai orang-orang yang mencintai nabi Muhammad Saw, mencintai perbuatan-perbuatan mulia dsb. Tapi Allaah Ta'aala mengembalikan semuanya kepada kita, sebagaimana dikatakan bahwa hidup itu pilihan. Allaah Ta'aala membuka semua perbuatan yang baik dan semua perbuatan yang buruk, mulai dari menuntut ilmu atau membantu orang atau memungut batu yang menganggu di jalan, bekerja, berbagi dan seterusnya sampai berbagai perbuatan buruk. Semua dibuka oleh Allaag Ta'aala. Tinggal kita memilih mau melakukan apa.
Semua kembali kepada kita, kalau kita memilih melakukan perbuatan yang baik maka kita akan mendapatkan rahmat Allaah Ta'aala, kalau kita memilih melakukan perbuatan buruk maka kita akan mendapatkan murka Allaah Ta'aala. Tinggan dipilih mana yang kita kehendaki, kita mau dipilih menjadi orang baik dengan melakukan berbagai kebaikan atau kita mau dipilih menjadi orang buruk dengan melakukan keburukan.
Setiap waktu Allaah Ta'aala mengkaruniai kita kebebasan memilih yang baik atau yang buruk, seperti minggu pagi ini, sebenarnya bisa saja kita jalan-jalan bersama keluarga atau makan di mana atau mengaji seperti yang kita lakukan. Tapi kita memilih mengaji, ini perbuatan yang baik sebab ini menuntut ilmu, asalkan ilmu ini untuk diamalkan maka akan bertambah kebaikan bagi kita, semua perbuatan kita bisa bernilai ibadah meski itu sekedar kebiasaan saja. Akan tetapi jika tidak mau mengamalkan, maka nabi Muhammad Saw bersabda orang yang seperti ini tidak bertambah apa-apa kecuali bertambah jauh dari Allaah Ta'aala.
Kita sudah dikaruniai kunci surga, kalau kita merawat kunci itu lalu menjaganya maka kunci itu akan tetap bersama kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Seperti halnya ketika kita menuntut ilmu, ruh kita akan senang karena itu menjadi makanan bagi ruh kita, tinggal kemudian diamalkan maka lengkaplah sudah hidayah Allaah Ta'aala bagi kita.
Bermohonlah kepada Allaah Ta'aala, kemudian dekati ulama dan orang-orang yang dekat dengan ulama agar kita mendapatkan rahmat Allaah Ta'aala. Mendapatkan ilmu dari mereka yang dekat dengan Allaah Ta'aala merupakan keistimewaan bagi kita, jangankan mendapatkan ilmu bahkan sekedar memandang wajah mereka saja bisa mendatangkan barokah pada kita karena kita yang suka berbuat buruk akan merasa lebih bersalah dan timbul keinginan untuk bertaubat, ketika dipandang oleh orang yang 'alim (ahli ilmu) maka akan bertambah 'alim dia. Terpancar cahaya dari wajah orang yang dekat dengan Allaah Ta'aala dan nabi Muhammad Saw.
Alhabib Hasan memulai dengan berdo'a agar Allaah Ta'aala menjadikan kita sebagai golongan orang-orang yang baik, yang melakukan pebuatan yang baik, sebagai golongan orang-orang yang terpilih melakukan berbagai kebaikan. Menurut beliau, sebenarnya kita dipilih menjadi orang yang mencintai Allaah Ta'aala, mencintai nabi Muhammad Saw, mencintai orang-orang yang mencintai nabi Muhammad Saw, mencintai perbuatan-perbuatan mulia dsb. Tapi Allaah Ta'aala mengembalikan semuanya kepada kita, sebagaimana dikatakan bahwa hidup itu pilihan. Allaah Ta'aala membuka semua perbuatan yang baik dan semua perbuatan yang buruk, mulai dari menuntut ilmu atau membantu orang atau memungut batu yang menganggu di jalan, bekerja, berbagi dan seterusnya sampai berbagai perbuatan buruk. Semua dibuka oleh Allaag Ta'aala. Tinggal kita memilih mau melakukan apa.
Semua kembali kepada kita, kalau kita memilih melakukan perbuatan yang baik maka kita akan mendapatkan rahmat Allaah Ta'aala, kalau kita memilih melakukan perbuatan buruk maka kita akan mendapatkan murka Allaah Ta'aala. Tinggan dipilih mana yang kita kehendaki, kita mau dipilih menjadi orang baik dengan melakukan berbagai kebaikan atau kita mau dipilih menjadi orang buruk dengan melakukan keburukan.
Setiap waktu Allaah Ta'aala mengkaruniai kita kebebasan memilih yang baik atau yang buruk, seperti minggu pagi ini, sebenarnya bisa saja kita jalan-jalan bersama keluarga atau makan di mana atau mengaji seperti yang kita lakukan. Tapi kita memilih mengaji, ini perbuatan yang baik sebab ini menuntut ilmu, asalkan ilmu ini untuk diamalkan maka akan bertambah kebaikan bagi kita, semua perbuatan kita bisa bernilai ibadah meski itu sekedar kebiasaan saja. Akan tetapi jika tidak mau mengamalkan, maka nabi Muhammad Saw bersabda orang yang seperti ini tidak bertambah apa-apa kecuali bertambah jauh dari Allaah Ta'aala.
Kita sudah dikaruniai kunci surga, kalau kita merawat kunci itu lalu menjaganya maka kunci itu akan tetap bersama kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita. Seperti halnya ketika kita menuntut ilmu, ruh kita akan senang karena itu menjadi makanan bagi ruh kita, tinggal kemudian diamalkan maka lengkaplah sudah hidayah Allaah Ta'aala bagi kita.
Bermohonlah kepada Allaah Ta'aala, kemudian dekati ulama dan orang-orang yang dekat dengan ulama agar kita mendapatkan rahmat Allaah Ta'aala. Mendapatkan ilmu dari mereka yang dekat dengan Allaah Ta'aala merupakan keistimewaan bagi kita, jangankan mendapatkan ilmu bahkan sekedar memandang wajah mereka saja bisa mendatangkan barokah pada kita karena kita yang suka berbuat buruk akan merasa lebih bersalah dan timbul keinginan untuk bertaubat, ketika dipandang oleh orang yang 'alim (ahli ilmu) maka akan bertambah 'alim dia. Terpancar cahaya dari wajah orang yang dekat dengan Allaah Ta'aala dan nabi Muhammad Saw.
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.