Sunday, December 29, 2019

Manfaatkan Waktu


Oleh: Ustadz Farid Prianggono
Di masjid Al Mabrur, Amposari, Semarang


Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Jangan sia-sialkan waktu selama hidup di dunia, manfaatkan selalu dalam rangka ibadah kepada Allah Ta'ala agar dikarunia bisa bermanfaat bagi sesama.

Sesungguhnya manusia itu berpindah dari satu alam ke alam lainnya, mati itu sesungguhnya adalah proses perpindahan alam satu ke alam lainnya.

Al Qur'an surat Al A'rof dijelaskan kita ditanya siapa Tuhan kita, maka kita menjawab bahwa Allah Ta'ala itu Tuhan kita. Kemudian ruh ditiupkan ke janin di dalam kandungan ibu di usia 4 bulan.

Di janin usia 4 bulan, ditetapkan padanya 4 hal sbb:
1. Rejeki (semua yang Allah Ta'ala karuniakam itu rejeki)
2. Ajal
3. Amal
4. Takdir

Ulama berkata bahwa karena semua sudah ditetapkan oleh Allah Ta'ala maka mereka tidak khawatir lagi dan yakin pada Allah Ta'ala.

Perbaiki amal, biasakan beramal sehingga jadi tradisi maka akan menjadi default kita dan in sya Allah begitulah kita akan dimatikan. Jika hidup biasa berbuat baik, maka in sya Allah akan dimatikan dalam.keadaan berbuat baik. Begitu juga sebaliknya, jika hidupnya biasa berbuat jelek dan mentradisi maka in sya Allah dikhawatirkan dimatikan dalam keadaan su'ul khotimah.

Usahakan setiap gerak dan diam kita diniatkan karena Allah Ta'ala. Tapi ada keadaan yang tidak dicatat amal-amal kita sbb:
1. Anak belum baligh sehingga dia baligh.
2. Orang tidur sehingga dia bangun.
3. Orang gila sehingga dia tidak gila.
4. Orang lupa sehingga dia ingat.

Jangan khawatirkan tentang kematian, tapi khawatirkan apakah hidup kita sudah meneladani Rasulullah Muhammad Saw atau belum?

Sesungguhnya tidak akan mati seseorang jika rejekinya belum habis sesuai yang dijatahkan kepadanya oleh Allah Ta'ala. Oleh sebab itu, manfaatkan setiap rejeki itu dimanfaatkan dan diamalkan karena Allah Ta'ala.

Dawuh Rasulullah Muhammad Saw bersabda bahwa barang siapa dikehendaki baik oleh Allah Ta'ala, maka akan dipahamkan padanya tentang agama. Ini maksudnya adalah ilmunya dapat, paham dan diamalkan.

Dawuh lain Rasulullah Muhammad Saw bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berbuat baik kepada sesama manusia. Setinggi apapun ilmunya, harus diamalkan, harus berbuat baik kepada sekitarnya.

Ilmu tanpa amal, sia-sia.
Amal tanpa ilmu, percuma.
Tak punya ilmu dan amal, belajar.

Wassalamu 'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.