Oleh: Alhabib Shodiq bin Abubakar Baharun
Rodhinabillaahi Robba... Sudah semestinya kita merasa rela untuk mematuhi semua keputusan dari Allaah Swt, semua keputusan Allaah Swt adalah semua yang terjadi pada kita dan sekitar kita baik dulu, sekarang atau pun besok, baik yang kita sebut sebagai kesenangan atau pun yang kita sebut sebagai kesusahan. Kalau senang yang kita terima, maka kita akan lebih baik bersyukur pada Allaah Swt. Demikian pula kalau kita sedang berada dalam kesusahan.
Bersyukur itu lebih baik bagi kita karena itu yang dikehendaki Allaah Swt dan Rasulullaah Muhammad Saw. Barang siapa bersyukur pada Allaah Swt atas semua yang dia terima maka Allaah Swt akan menambah karunia-Nya padanya, akan menambah nikmat padanya, tetapi kalau kita tidak bersyukur maka adzab yang pedih akan kita terima baik di dunia atau pun di akhirat kelak.
Adzab yang disegerakan di dunia antara lain adalah kita akan selalu merasa kurang, cinta dunia (dunia adalah semua kegiatan yang tidak ada usaha mengingat Allaah Swt), tidak bisa merasakan nikmat-Nya, selalu diperbudak oleh harta. Sementara adzab yang akan kita terima di akhirat kelak jika kita tidak bersyukur antara lain adalah siksaan yang sangat pedih, minum sesuatu yang sangat panas yang merontokkan badan, menginjak bara api yang sanggup merontokkan otak dsb.
Berhati-hatilah dan jagalah diri kita agar selalu bertaqwa pada Allaah Swt, bertaqwa pada saat kita sendirian atau di keramaian. Jagalah perkara-perkara yang diwajibkan bagi kita dan jauhi yang dilarang. Kemudian bersabar atas semua cobaan Allaah Swt. Sesungguhnya hamba Allaah Swt akan diuji oleh Allaah Swt.
Bersabar itu bermakna kita menerima semua keputusan Allaah Swt (tentu harus disertai usaha sebab menerima tanpa ikhtiar adalah tidak sempurna). Dalam kesabaran tentu didasari oleh kecintaan kita kepada Allaah Swt, cinta Allaah itu bermakna kita ingin bertemu dengan Allaah Swt yaitu dalam artian kita tidak takut apapaun (termasuk kematian) kecuali kepada Allaah Swt saja kita takut.
Kita wajib takut kepada Allaah Swt, takut akan kemarahan Allaah Swt, takut akan kemurkaan Allaah Swt. Ketika Allaah Swt murka pada kita, maka di saat itu kita pasti tidak melakukan perintah-perintah-Nya, musibah akan datang kepada kita. Tetapi jika kita melakukan perintah-perintah Allaah Swt maka musibah akan pergi dari kita dan berganti dengan kemudahan bagi kita dalam semua urusan kita, ketentraman meski kita sedang susah dsb. Hanya kepada Allaah Swt saja kita bergantung, makhluq hanya perantara saja.
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.