Monday, August 14, 2006

Hikam al-Haddad 2


Assalamu'alaikum wr wb

A’uudzu billaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillahir rahmaanir rahiim.Alhamdulillahi robbil ‘alaamin
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa Sayidina Muhammadin wa ‘alaa aali Sayidina Muhammadin wa ashaabihi wa azwajihi wa dzuriyyatihi wa ahli baitihi ajma'in.

Yaa Mawlana Yaa Sayyidi Madad al-Haqq.


[Al-Fushul al-Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hukmiyyah, Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra]


Sekilas Biografi Al-Imam Abdullah Al-Hadad (Shohibur Ratib)

Imam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad, lahir hari Rabu, Malam Kamis tanggal 5 Bulan Syafar 1044 H di Desa Sabir di Kota Tarim, wilayah Hadhromaut, Negeri Yaman.


Nasab

Beliau adalah seorang Imam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwy bin Ahmad bin Abu Bakar Al–Thowil bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrohman bin Alwy bin Muhammad Shôhib Mirbath bin Ali Khôli’ Qosam bin Alwi bin Muhammad Shôhib Shouma’ah bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Muhâjir Ilallôh Ahmad bin Isa bin Muhammad An-Naqîb bin Ali Al-Uraidhi bin Imam Jakfar Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam As-Sibth Al-Husein bin Al-Imam Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib suami Az-Zahro Fathimah Al-Batul binti Rosulullah Muhammad SAW.


Orang-tuanya

Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad, Ayah Syaikh Abdullah Al-Haddad dikenal sebagai seorang yang saleh. Lahir dan tumbuh di kota Tarim, Sayyid Alwy, sejak kecil berada di bawah asuhan ibunya Syarifah Salwa, yang dikenal sebagai wanita ahli ma’rifah dan wilayah. Bahkan Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad sendiri banyak meriwayatkan kekeramatannya. Kakek Al-Haddad dari sisi ibunya ialah Syaikh Umar bin Ahmad Al-Manfar Ba Alawy yang termasuk ulama yang mencapai derajat ma’rifah sempurna. Suatu hari Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad mendatangi rumah Al-Arif Billah Syaikh Ahmad bin Muhammad Al-Habsy, pada waktu itu ia belum berkeluarga, lalu ia meminta Syaikh Ahmad Al-Habsy mendoakannya, lalu Syaikh Ahmad berkata kepadanya, ”Anakmu adalah anakku, di antara mereka ada keberkahan”. Kemudian ia menikah dengan cucu Syaikh Ahmad Al-Habsy, Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy. Al-Habib Idrus adalah saudara dari Al-Habib Husein bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy. Yang mana Al-Habib Husein ini adalah kakek dari Al-Arifbillah Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy (Mu’alif Simtud Durror). Maka lahirlah dari pernikahan itu Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad. Ketika Syaikh Al-Hadad lahir ayahnya berujar, “Aku sebelumnya tidak mengerti makna tersirat yang ducapkan Syaikh Ahmad Al-Habsy terdahulu, setelah lahirnya Abdullah, aku baru mengerti, aku melihat pada dirinya tanda-tanda sinar Al-wilayah (kewalian)”.


Masa Kecil

Dari semenjak kecil begitu banyak perhatian yang beliau dapatkan dari Allah. Allah menjaga pandangan beliau dari segala apa yang diharomkan. Penglihatan lahiriah Beliau diambil oleh Allah dan diganti oleh penglihatan batin yang jauh yang lebih kuat dan berharga. Yang mana hal itu merupakan salah satu pendorong beliau lebih giat dan tekun dalam mencari cahaya Allah menuntut ilmu agama. Pada umur 4 tahun beliau terkena penyakit cacar sehingga menyebabkannya buta. Cacat yang beliau derita telah membawa hikmah, beliau tidak bermain sebagaimana anak kecil sebayanya, beliau habiskan waktunya dengan menghapal Al-Quran, mujahaddah al-nafs (beribadah dengan tekun melawan hawa nafsu) dan mencari ilmu. Sungguh sangat mengherankan seakan-akan anak kecil ini tahu bahwa ia tidak dilahirkan untuk yang lain, tetapi untuk mengabdi kepada Allah SWT.


Guru-gurunya

Hampir seluruh waktunya, beliau gunakan untuk bersimpuh di kaki para ulama besar pada masa itu. Beberapa diantara guru besar beliau adalah :

1. Al-Quthb Anfas Al-Habib Umar bin Abdurrohman Al-Aththos bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrohman bin Abdullah bin Abdurrohman Asseqaff,

2. Al-Allamah Al-Habib Aqil bin Abdurrohman bin Muhammad bin Ali bin Aqil bin Syaikh Ahmad bin Abu Bakar bin Syaikh bin Abdurrohman Asseqaff,

3. Al-Allamah Al-Habib Abdurrohman bin Syekh Maula Aidid Ba’Alawy,

4. Al-Allamah Al-Habib Sahl bin Ahmad Bahasan Al-Hudaily Ba’Alawy

5. Al-Mukarromah Al-Habib Muhammad bin Alwy bin Abu Bakar bin Ahmad bin Abu Bakar bin Abdurrohman Asseqaff

6. Syaikh Al-Habib Abu Bakar bin Imam Abdurrohman bin Ali bin Abu Bakar bin Syaikh Abdurrahman Asseqaff

7. Sayyid Syaikhon bin Imam Husein bin Syaikh Abu Bakar bin Salim

8. Al-Habib Syihabuddin Ahmad bin Syaikh Nashir bin Ahmad bin Syaikh Abu Bakar bin Salim

9. Sayyidi Syaikh Al-Habib Jamaluddin Muhammad bin Abdurrohman bin Muhammad bin Syaikh Al-Arif Billah Ahmad bin Quthbil Aqthob Husein bin Syaikh Al-Quthb Al-Robbani Abu Bakar bin Abdullah Al-Idrus

10. Syaikh Al-Faqih Al-Sufi Abdullah bin Ahmad Ba Alawy Al-Asqo

11. Sayyidi Syaikh Al-Imam Ahmad bin Muhammad Al-Qusyasyi


Para guru Al-Habib Al-Haddad sebenarnya sangat banyak, para guru yang tertera di atas itu menurut syarah bait-bait diwan Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebagaimana yang termaktub dalam Kitab Syarah Al-‘Ainiyyat.


Sanad keilmuan beliau.ra banyak, diantaranya sebagai berikut :

1. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Quthb Da’watul Irsyad Abdullah bin Alwy Al-Hadad, dari gurunya;

2. Sayyidil Al-Habib Imam Muhammad bin Aqil bin Ahmad bin Syihab, dari ayahnya;

3. Sayyidil Al-Habib Imam Aqil bin Ahmad bin Syihab, dari ayahnya;

4. Sayyidil Al-Habib Imam Ahmad Syihabuddin, dari gurunya;

5. Sayyidil Al-Habib Imam Abdurrohman, dari gurunya;

6. Sayyidil Al-Habib Imam Ahmad, dari gurunya;

7. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Ali bin Abu Bakar Sakron, dari gurunya;

8. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Aqthob wal Ghouts Abdullah bin Abu Bakar Al-Idrus, dari gurunya;

9. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Aqthob wal Ghouts Abdurrohman bin Muhammad As-Seqaf, dari ayahnya;

10. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Aqthob Muhammad Mauladdawilleh, dari ayahnya;

11. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Ali bin Alwy Maula Darak, dari ayahnya;

12. Sayyidil Al-Habib Imam Al-Quthb Aqthob wal Ghouts Alwy Al-Ghoyur, dari ayahnya;

13. Sayidina Ustadz Al-‘Azhom Sulthonul ‘Auliya wal Ulama wal Arifin Al-Quthbil Aqthob wal Quthbil Ghouts Jami’ Al-Faqih Al-Muqoddam Al-Imam Muhammad bin Ali Ba’Alawy Al-Huseini Al-Hasani Alawiyyin Al-Fathimiy Al-Muhammadiy Al-Hasyimy ash-Shiddiq, dari ayahnya;

14. Sayidina Al-Imam Ali, dari ayahnya;

15. Sayidina al-Imam Muhammad shahib Marbath, dari ayahnya;

16. Sayidina al-Imam Ali Kholi’ Qosam, dari ayahnya;

17. Sayidina al-Imam Alwy, dari ayahnya;

18. Sayidina al-Imam Muhammad, dari ayahnya;

19. Sayidina al-Imam Alwy Ba’Alawy, dari ayahnya;

20. Sayidina al-Imam Ubaidillah, dari ayahnya;

21. Sayidina al-Imam Ahmad Al-Muhajir, dari ayahnya;

22. Sayidina al-Imam Isa an-Naqib, dari ayahnya;

23. Sayidina al-Imam Muhammad an-Naqib, dari ayahnya;

24. Sayidina al-Imam Ali al-Uroidhi, dari ayahnya;

25. Sayidina Sulthonul ‘Auliya wal ‘Ulama al-Imam Ja’far Shodiq, dari ayahnya;

26. Sayidina al-Imam Muhammad Al-Baqir, dari ayahnya;

27. Sayidina al-Imam Ali Zainal Abiddin, dari ayahnya;

28. Sayidina al-Imam Husein As-Sibth, dari ayahnya;

29. Sayidina Amirul Mu’minin al-Imam Ali bin Abi Tholib ibin Sayidatuna Fathimah Az-Zahroh al-Batul, dari ayahnya;

30. Sayidina Mursalin wal Khotamin Nabiyyin al-Musthofa Muhammad SAW.


Dakwahnya

Berkat ketekunan dan akhlakul karimah yang beliau miliki pada saat usia yang sangat dini, beliau dinobatkan oleh Allah dan guru-guru beliau sebagai da’i, yang menjadikan nama beliau harum di seluruh penjuru wilayah Hadhromaut dan mengundang datangnya para murid yang berminat besar dalam mencari ilmu. Mereka ini tidak datang hanya dari Hadhromaut tetapi juga datang dari luar Hadhromaut. Mereka datang dengan tujuan menimba ilmu, mendengar nasihat dan wejangan serta tabarukan (mencari berkah), memohon doa dari Al-Habib Abdullah Al-Haddad. Di antara murid-murid senior Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah putranya, Al-Habib Hasan bin Abdullah bin Alwy Al-Haddad, Al-Habib Ahmad bin Zein bin Alwy bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsy, Al-Habib Ahmad bin Abdullah Ba-Faqih, Al-Habib Abdurrohman bin Abdullah Bilfaqih, dll.

Selain mengkader pakar-pakar ilmu agama, mencetak generasi unggulan yang diharapkan mampu melanjutkan perjuangan kakek beliau, Rosullullah SAW, beliau juga aktif merangkum dan menyusun buku-buku nasihat dan wejangan baik dalam bentuk kitab, koresponden (surat-menyurat) atau dalam bentuk syair sehingga banyak buku-buku beliau yang terbit dan dicetak, dipelajari dan diajarkan, dibaca dan dialihbahasakan, sehingga ilmu beliau benar-benar ilmu yang bermanfaat. Tidak lupa beliau juga menyusun wirid-wirid yang dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bermanfaat untuk agama, dunia dan akhirat, salah satunya yang agung dan terkenal adalah Rotib ini. Rotib ini disusun oleh beliau dimalam Lailatul Qodar tahun 1071 H.

Beliau wafat hari Senin, malam Selasa, tanggal 7 Dhul-Qo’dah 1132 H, dalam usia 98 tahun. Beliau disemayamkan di pemakaman Zambal, di Kota Tarim, Hadhromaut, Yaman. Semoga Allah melimpahkan rohmat-Nya kepada beliau juga kita yang ditinggalkannya.

Subhaanaka-llaahumma wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta, Astaghfiruka wa atuubu ilaika...

Wallahu a'lam bishshowab
Wassalamu'alaikum wr wb

2 comments:

  1. Anonymous8:45 PM

    Assalamualaikum wr wb
    Allohuma sholi ala sayyidina Muhammad...
    ane mau minta tolong...
    tolong gabung di

    http://daenglimpo.wordpress.com/2008/04/22/mirza-ghulam-ahmad-messiah-ataukah-dajjal/#comment-856

    untuk menjelaskan bahwa ahmadiyah sesat dan menyesatkan

    ReplyDelete
  2. Anonymous2:31 AM

    Berbagi Ilmu dan Pengetahuan akan menambah wawasan kita, kunjungi www.alaviyatayeb.page.tl , Semoga bermanfaat bagi smua. Sukron

    ReplyDelete

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.