Monday, November 24, 2008

Manfaatkan Waktu Kita

Oleh : Kyai Imam Suyuti - Demak

(Disampaikan dalam majlis rotib Alhaddad dan maulid Simthud Durror di Rawasari - Semarang bersama Alhabib Hasan bin Abdurrohman bin Zen Aljufri jum'at malam sabtu 21 November 2008)

Alhabib Ali bin Muhammad Alhabsyi di dalam kitab Simthud Durror berkata kurang lebih sebagai berikut :

Maha suci Allah Tuhan Yang Pemurah yang di dalam kitab suci Alqur'an Alhakim mengungkap berita gembira dengan firman-Nya:

"Telah datang kepadamu seorang Rosul dari kalanganmu sendiri, ia selalu prihatin atas apa yang menimpamu. Ia sangat menginginkan kamu beriman. Ia sangat penyantun, sangat penyayang."

Maka barang siapa saja yang sampai kepadanya kabar gembira ini, serta menerimanya dengan hati dan pikiran sehat , nisacaya ia beroleh petunjuk kearah jalan yang lurus tiada sesat.

Manusia memang banyak yang pemurah, suka menolong tapi jika kita berulang kali kita datang kepadanya untuk minta tolong maka sering kali pula kita mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan. Begitulah manusia yang mudah menutup "pintu" pertolongannya kepada sesama. Mintalah kepada Yang Tidak Pernah Menutup "pintu" yaitu Allah Swt, jangan meminta kepada selain Dia!

Kyai Imam Suyuti mengawali ceramahnya dengan mengingatkan bahwa kita yang hadir di sini memohon pada Allah Swt dengan bertawasul lewat Nabi Muhammad Saw lewat ahlul bayt Nabi Muhammad Saw. Barang siapa mengambil perantara (ber-tawasul) seperti ini insya Allah tidak akan tertolak hajat-hajat kita.

Tawasul adalah sebagai tanda kita merendahkan diri kepada Allah Swt, kita mengakui bahwa kita mempunyai banyak sekali dosa dan kesalahan kepada Allah Swt, oleh karena itu kita perlu washilah.

Mengambil washilah ini tidak semata-mata lewat lesan saja tapi harus dilakukan dengan perbuatan. Kalau kita memohon kepada Allah Swt dengan perantara Nabi Muhammad Saw maka kita harus benar-benar mencontoh perilaku Nabi Muhammad Saw yang amat santun dan tegas berwibawa dalam segala hal. Nabi Muhammad Saw sangat mengutamakan adab maka kita seharusnya juga menjadi orang yang mempunyai adab (tata krama) kepada sesama manusia dan kepada Allah Swt. Nabi Muhammad Saw sangat mengutamakan akhlaq maka kita seharusnya juga memperhatikan akhlaq kita. Nabi Muhammad Saw mengutamakan ilmu dan amal, maka kita seharusnya memperhatikan ilmu dan amal kita sebab ilmu dan amal tidak boleh dipisahkan. Ilmu tanpa amal adalah tidak sempurna. Amal tanpa ilmu adalah batal.

Allah Swt tidak pernah menutup "pintu" rohmat-Nya kepada mereka yang mau mendekatkan dirinya kepada-Nya dengan segala macam ibadah dan pengakuan bahwa dirinya lemah dan hanya Allah Swt-lah Yang Maha Kuasa atas segalanya, terutama di sepertiga akhir malam disaat yang lain sedang tertidur pulas dia ambil wudlu lalu merendahkan diri di hadapan-Nya dan mengakui bahwa tiada daya dan kekuatan selain Allah Swt.

Manfaatkan juga waktu-waktu kita untuk beribadah kepada Allah Swt, seperti setelah sholat sebaiknya kita jangan buru-buru pergi tapi berdo'alah, memohonlah kepada Allah Swt sebab dengan memohon kepada Allah Swt adalah salah satu bukti kita mengakui bahwa kita sangat lemah jika dibandingkan dengan Allah Swt, dan kita membutuhkan Allah Swt.

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.