Oleh : Alhabib Ghozi bin Ahmad bin Mushthofa Shihab
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
(Al ahzab : 21)
Ayat di atas adalah alasan kenapa kita rela meninggalkan segala kegiatan kita untuk sekarang berada di tempat ini. Sangat besar rahmat Allah Swt jika dibandingkan dengan apa yang kita lakukan. Jika sholawat kita, ibadah kita, niat kita, amal kita dsb diterima oleh Allah Swt, maka ini jauh lebih berharga daripada apapun juga.
Dikisahkan ada seseorang yang membiasakan diri membaca sholawat. Ketika ditanya kenapa dia membiasakan membaca sholawat sebegitu sering, orang tersebut menjelaskan bahwa ini karena dulu sewaktu ayahnya meninggal dunia dilihatnya tampak kusam wajah ayahnya. Dia sedih! Di dalam tidurnya dia didatangi seseorang yang sangat berwibawa dan sangat indah (ketika ditanya siapa dia, orang itu menjawab dia adalah Nabi Muhammad Saw) menyuruhnya untuk membuka kain penutup jenazah ayahnya. Ketika kain sudah dibuka, dia mendapati wajah ayahnya berubah dari kusam menjadi putih bersinar. Dia lalu bertanya kenapa? Orang yang dilihat dalam mimpinya (Nabi Muhammad Saw) menjelaskan bahwa itu karena ayahnya semasa hidup sering membaca sholawat pada Nabi Muhammad, ini adalah balasan atas sholawat yang dilakukannya. Ketika orang ini bangun, dibukanya kain penutup jenazah ayahnya dan benar wajah ayahnya berubah menjadi putih bersinar seperti yang dilihatnya di dalam mimpi. Sejak saat itu dia selalu membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Dikisahkan juga di sebuah wilayah ada keluarga yang faqir yang pada suatu mereka tidak bisa membeli sesuatu barang yang sangat mereka butuhkan. Mereka bermunajat kepada Allah Swt, di dalam tidurnya seseorang dari mereka bermimpi ditemui oleh Nabi Muhammad Saw dan dikatakan padanya bahwa agar dia pergi ke seorang pejabat karena apa yang dibutuhkannya harus lewat pejabat tersebut. Nabi Muhammad Saw berpesan kalau pejabat itu bertanya bagaimana bisa tahu, maka katakan bahwa yang menyuruh adalah Nabi Muhammad Saw dan katakan padanya bahwa sholawatnya diterima oleh Nabi Muhammad Saw. Setelah bangun, orang itu pergi ke ulama' setempat dan menceritakan mimpinya. Kemudian mereka berdua pergi menghadap pejabat yang yang dimaksud oleh Nabi Muhammad Saw dan menceritakan maksud kedatangan mereka. Hati pejabat itu bahagia sekali mendengar sholawatnya diterima Nabi Muhammad Saw, dia menghadiahi si faqir dengan hadiah yang sangat banyak seraya berkata bahwa apa yang hadiahkan ini tidak sebanding dengan kebahagiaannya.
Kedua kisah itu menceritakan tentang betapa pentingnya bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw. Apa yang kita inginkan? Apapun itu akan dikabulkan lewat Nabi Muhammad Saw. Apa yang kita lakukan tidak sebanding dengan apa yang diberikan Nabi Muhammad Saw kepada kita.
Nabi Muhammad Saw adalah mulia dan teladan bagi kita, lalu kenapa banyak diantara kita mengikuti orang yang mengaku-aku dirinya nabi (padahal untuk disebut nabi harus dijelaskan di dalam kitab sebelumnya tentang ciri-ciri atau pun sifat-sifatnya)? Jawabannya adalah karena banyak diantara kita tidak mengenal Nabi Muhammad Saw. Kita tidak akan sampai kepada Allah Swt kecuali lewat Nabi Muhammad Saw.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir'.
(Ali Imran : 31 - 32).
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.