Thursday, October 30, 2008

Penghibur Kesedihan Hati

Oleh : Yusa


"Jagad iro reksanen! Kamanungsan iro wujud palinglipure ati iro. Ojo susah, ojo bungah amargo kahanan!"

Kemarin sore lepas Ashar saya kedatangan banyak tamu. Setelah basa-basi sebentar, salah seorang diantara mereka menyampaikan nasehat dalam bahasa Jawa seperti di atas kepada saya. Terjemahan bebas dalam bahasa Indonesia adalah sbb:

"Jagalah benar-benar keadaanmu! Apapun yang ada pada dirimu dan apapun yang kau miliki merupakan penghibur kesedihan-kesedihan hatimu. Jangan terlalu larut dalam kesedihan atau pun kegembiraan terhadap apapun yang kau alami!"

Tatkala kita mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari orang lain atau bahkan dari teman kita sendiri, hati kita tentu akan sedih karena merasa diabaikan dan kehadiran kita tidak dianggap.

Sedih itu wajar tapi sedih bukanlah tujuan kita tapi bahagialah tujuan kita, harapan kita dan yang kita dambakan. Kalau benar kebahagiaan adalah impian kita maka segala hal disekitar kita dan segala yang kita lakukan harus bisa kita jadikan penyebab untuk menggembirakan hati kita.

Semua disekitar kita bisa menggembirakan hati kita asalkan kita mau membiarkan hati kita terbuka untuk menerima apapun yang kita alami. Kalau tujuan kita adalah kebahagiaan maka kehilangan satu hal tidak akan membuat kita sedih sebab kita masih bisa berbagi kebahagiaan dengan hal yang lain disaat yang sama.

Kita tidak diundang untuk menghadiri acara teman kita atau kita diabaikan oleh teman kita tidak akan membuat kita sedih dan tidak akan menghentikan kita untuk bisa berbagi kebahagiaan dan kegembiraan dengan orang lain di sekitar kita. Kalau orang-tua kita yang ada di dekat kita maka bahagiakan mereka, senangkan hati mereka, bantulah mereka, luangkan waktu lebih banyak bersama mereka dengan memanfaatkan apapapun yang kita punya. Siapa pun yang di dekat kita, bahagiakan mereka.

Kegembiraan tidak dibatasi jarak dan tidak dipengaruhi jarak. Selama hati kita gembira maka mereka akan merasakan kegembiraan seperti yang kita rasakan meski mereka jauh dengan kita. Apa yang datang dari hati akan sampai ke hati pula.

Tapi ingatlah bahwa jangan terlalu bersedih dan bergembira sebab terkadang hawa nafsu kita membuat kita larut dalam kesedihan kita dan terkadang membuat kita larut dalam kegembiraan kita sehingga membuat kita lupa pada Allah Swt dengan merasa diri kita lebih baik daripada orang lain. Sedih boleh asal jangan berlarut-larut, dan gembira lebih baik daripada sedih asal jangan berlebihan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.