Friday, July 24, 2020

Apakah Surga Neraka Kekal?

Ada banyak dalil Al Qur'an dan hadits yang menyatakan bahwa penduduk surga dan neraka itu kekal (kata kekal dalam bahasa Indonesia ini untuk menterjemahkan kata khaalidin), misalnya dalam Al Qur'an surat Hud ayat 106-108:

   فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ    خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ    وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

Artinya:
"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka. Di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain) sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya."
(QS. Hud : 106-108)

Perhatikan kata khaalidin (خَالِدِينَ) di ayat di atas.

Untuk makhluq, dipakai kata khaalidin (خَالِدِينَ) yang ini diterjemahkan dengan kata kekal atau abadi. Kekekalan surga, neraka dan makhluq itu kekekalan terbatas, yakni khaalidin. Artinya bahwa surga (termasuk juga akhirat dan neraka), adalah kekekalan dengan ada akhirnya, yaitu dengan rentang waktu yang dikehendaki oleh Allaah Ta'ala. Jadi sebagaimana makhluq lainnya (alam semesta, malaikat, syetan, manusia, hewan, tumbuhan, dll) ada batas waktunya.

Kemudian, di dalam Al Qur'an surat Ar-Rahman ayat 27:

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Artinya:
"Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."

Untuk Allaah Ta'ala, tidak dipakai kata khaalidin (خَالِدِين) tapi dipakai kata baqo (ﺑَﻘَﺎﺀِ). Baqo itu kekekalan tiada akhir, kekekalan Allaah Ta'ala itu kekekalan yang tak terbatas. Artinya hanya Allaah Ta'ala yang tetap eksis, hanya Allaah Ta'ala yang tetap ada meskipun makhluq tiada.

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.