ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ :
حسبي الله و نعم الوكيل أمان لكل خائف
(رواه الديلمي)
Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Hasbunallaah wa ni'mal wakiil (Cukuplah ALLAAH sebagai penolong, DIA adalah sebaik-baiknya penolong), merupakan pengaman dari setiap perkara yang menakutkan."
( ﻛﺘﺎﺏ مختار الأحاديث النبوية و الحكم المحمدية تأليف السيد احمد الهاشمي)
Kata Ibnu ‘Abbas, beliau berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi Ibrahim As ketika beliau akan dilempar ke dalam api.
Rasulullaah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
“Barang siapa menyandarkan diri pada sesuatu, maka hatinya akan dipasrahkan padanya”
(HR. Tirmidzi no. 2072)
Artinya, barangsiapa yang menjadikan makhluq sebagai sandaran hatinya, maka Allaah akan membuat makhluq tersebut jadi sandarannya. Akibatnya, urusannya akan sulit dijalani dan ruwet.
Hati seharusnya bergantung pada Allaah semata, bukan pada makhluq.
Jika Allaah menjadi sandaran hati, tentu segala urusan akan semakin mudah. Karena Allaah-lah yang mendatangkan berbagai kemudahan dan segala sesuatu akan menjadi mudah jika dengan kehendak-Nya.
Allaah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allaah niscaya Allaah akan mencukupi (keperluan)nya."
(QS. Ath Tholaq: 3)
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ :
حسبي الله و نعم الوكيل أمان لكل خائف
(رواه الديلمي)
Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Hasbunallaah wa ni'mal wakiil (Cukuplah ALLAAH sebagai penolong, DIA adalah sebaik-baiknya penolong), merupakan pengaman dari setiap perkara yang menakutkan."
( ﻛﺘﺎﺏ مختار الأحاديث النبوية و الحكم المحمدية تأليف السيد احمد الهاشمي)
Kata Ibnu ‘Abbas, beliau berkata bahwa “hasbunallah wa ni’mal wakiil” adalah perkataan Nabi Ibrahim As ketika beliau akan dilempar ke dalam api.
Rasulullaah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
“Barang siapa menyandarkan diri pada sesuatu, maka hatinya akan dipasrahkan padanya”
(HR. Tirmidzi no. 2072)
Artinya, barangsiapa yang menjadikan makhluq sebagai sandaran hatinya, maka Allaah akan membuat makhluq tersebut jadi sandarannya. Akibatnya, urusannya akan sulit dijalani dan ruwet.
Hati seharusnya bergantung pada Allaah semata, bukan pada makhluq.
Jika Allaah menjadi sandaran hati, tentu segala urusan akan semakin mudah. Karena Allaah-lah yang mendatangkan berbagai kemudahan dan segala sesuatu akan menjadi mudah jika dengan kehendak-Nya.
Allaah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allaah niscaya Allaah akan mencukupi (keperluan)nya."
(QS. Ath Tholaq: 3)
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.