Tuesday, December 23, 2008

Sampaikan Meski Satu Ayat

Oleh : Habib Shodiq bin Abubakar Baharun

(Disampaikan di majlis Madadun Nabawiy, yaitu majlis pembacaan rotib Alhaddad dan maulid Simthud Durror di Masjid Alhikmah - Gemah, Semarang, sabtu 20 Desember 2008)

Alhamdulillah kita dikumpulkan oleh Allah Swt di tempat yang baik ini, yaitu masjid Alhikmah ini. Masjid merupakan tempat yang baik yang biasa digunakan untuk mengingat Allah Swt, mengingat Nabi Muhammad Saw, untuk menuntut ilmu, untuk menyebarkan kalimat-kalimat yang baik yang diajarkan oleh para salaf yang mana ini bersambung kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosa kita. Amin.

Kita sekarang berada di akhir bulan Dzulhijjah, bulan dimana dulu Nabi Muhammad Saw disaat haji wada' beliau Saw bertanya kepada para sahabat apakah ini bulan harom, para sahabat membenarkan. Beliau Saw kemudian bertanya lagi apakah beliau Saw sudah mengajarkan semunya, maka dijawab oleh para sahabat bahwa beliau Saw sudah mengajarkan semuanya. Nabi Muhammad Saw mengulang pertanyaan yang sama hingga 3X.

Maksud dari hadits ini adalah menyuruh kita menyampaikan meski satu ayat. Menyampaikan disini tidak harus dengan ceramah di depan pubik, atau di depan majlis...menyampaikan disini bisa kapan saja dan dengan siapa saja. Misalnya kita menyampaikan hal-hal yang baik kepada keluarga kita, anak istri kita atau suami kita atau saudara kita atau bahkan teman-teman kita sewaktu kita ngobrol bersama mereka.

Sampaikan nasehat yang baik kepada anak-anak kita, tapi sebelum kita menyampaikan kita seharusnya melakukan terlebih dulu tentang apa yang kita nasehatkan tersebut. Jangan sampai kita menasehatkan sesuatu kepada mereka tetapi kita tidak pernah mengerjakannya! Anak melihat orang-tuanya, kalau mereka melihat orang-tuanya melakukan hal-hal yang baik, maka mereka akan menirunya. Begitu juga sebaliknya, kalau orang tua melakukan hal-hal yang buruk dan tercela di mata agama, maka anak akan menirunya. Tanpa lewat kata-kata pun anak akan meniru kebiasaan orang-tuanya, oleh karena itu lakukan perbuatan yang baik agar anak-anak kita, istri dan keluarga kita menirunya.

Rumah tangga yang indah adalah rumah tangga yang sesuai ajaran Nabi Muhammad Saw. Lihatlah keadaan masyarakat sekarang, berkurang sedikit jatah finansial dari suaminya langsung marah, berkurang sedikit saja jatah bulanan dari suaminya langsung lari dari suami. Keadaan ini jatuh berbeda dengan keadaan keluarga Nabi Muhammad Saw dimana meski jarang mempunyai sesuatu yang bisa dimakan tapi Nabi Muhammad Saw dan keluarganya tetap harmonis dan keindahan terpancar. Semua masalah bisa terselesaikan asalkan kita tenang dan jangan melihat lalu membandingkan keadaan kita dengan keadaan orang lain.

Allah Swt mengkaruniakan rizqi kepada kita, itu pasti, tapi membanding-bandingkan dengan keadaan orang lain adalah bisa menjerumuskan kita kepada keadaan tidak bersyukur atas nikmat yang kita terima, yang kita punyai saat ini. Kalau kita bisa bersyukur maka akan ditambah rizqi kita dari jalan yang tidak kita duga sebelumnya. Terutama ibu, adalah adalah orang yang memberikan pendidikan pertama bagi anak-anaknya.

Di akhir bulan Dzulhijjah ini kita disuruh untuk memperbanyak istighfar dan memperbanyak amal ibadah.

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.