Oleh : Habib Shodiq bin Abubakar Baharun
(Disampaikan di majlis Madadun Nabawiy di masjid Alhikmah, Gemah - Semarang, tanggal 3 januari 2009)
Ingatlah, awal yang maka akhir akan baik pula dan yang tengah akan mengikuti! Semua yang kita lakukan akan dima'afkan oleh Allah Swt kecuali syirik. Syirik yaitu semua yang menduakan Allah Swt baik dhohir ataupun batin.
Syirik secara dhohir sebagaimana diketahui adalah menyembah dan mengakui Tuhan selain Allah Swt dengan diikuti oleh gerak badan kita, misal menyembah patung, menyembah pohon, mengakui lewat lesan bahwa dia yakin kepada selain Allah Swt dsb. Syirik secara dhohir seperti ini maka jika dilakukan oleh orang yang semula islam maka dia diharuskan mengucapkan lagi kalimat syahadat, mengakui lagi lewat lesannya bahwa dia hanya ber-Tuhan kepada Allah Swt saja dan hanya nabi Muhammad Saw sebagai nabi terakhir.
Syirik batin terlihat kecil tapi lebih berbahaya daripada syirik dhohir karena orang yang seperti ini mungkin secara dhohir tidak terlihat menyembah Tuhan selain Allah Swt tapi keyakinannya sudah berpindah kepada selain Allah Swt. Orang yang seperti ini lesan mengakui Allah Swt tapi hatinya tidak, hatinya meragukan Allah Swt! Inilah letak bahayanya!
Sebagian contoh dari syirik batin adalah sebagaimana diketahui bahwa Allah Swt menjamin rizqi semua makhluq, tapi sering kali kita masih saja khawatir akan rizqi kita manakala kita mempunyai sedikit uang, manakala kita tidak bekerja dsb. Kita sering berkata, "Mau makan apa kalau tidak bekerja?" Perkataan semacam ini menimbulkan keraguannya kepada Allah Swt. Betul kerja memang salah satu washilah untuk menjemput rizqi dari Allah Swt, tapi tidak boleh kita meyakini bahwa kalau tidak bekerja maka tidak mendapat rizqi. Kita tidak boleh meyakini rizqi itu dari pabrik ini, kalau tidak tidak lewat pabrik itu maka kita tidak mendapatkan rizqi...yang seperti ini yang tidak boleh. Rizqi itu datangnya dari Allah Swt, Allah Swt menyampaikan rizqi kepada kita lewat berbagai jalan yang tidak kita duga. Yakin saja maka Allah Swt akan memenuhi rizqi kita! Tentu harus disertai usaha.
Begitu juga dengan berobat, obat memang bisa membuat sembuh penyakit kita tapi kita harus meyakini bahwa yang menyembuhkan kita bukanlah obat, Allah Swt-lah yang menyembuhkan kita.
Jika kita melakukan syirik batin maka oleh Allah Swt kita dikasih berbagai kejadian yang semakin membuat kita jauh dari Allah Swt, makin kuat syirik batinnya, durhaka kepada orang tua kita (red. Semua perbuatan kita yang membuat sakit orang tua kita itu tercela, penuhi perintah mereka selama sesuai dengan syari'at. Jika melanggar syari'at maka bantahlah dengan cara yang baik), memutuskan tali silaturrohim sebab akan dilaknat di alam barzah, mahsyar dan di siroth (red. Balaslah keburukan dengan kebaikan sebab keburukan yang dibalas dengan kebaikan akan bermanfaat bagi kita dan keturunan kita hingga kiamat nanti).
Allah Swt sesuai dengan keyakinan kita, meskipun kita membaca wirid yang mulia tapi kalau kita meyakini bahwa wirid itu yang menyelematkan kita maka ini termasuk syirik batin. Keselamatan hanya dari Allah Swt, hanya saja lewat wirid dsb. Perantara atau washilah itu boleh sebab tidak ada yang tidak butuh perantara. Dengan ijin Allah Swt maka wirid bisa membantu menyampaikan kita sampai di surga, setelah kita sampai di surga maka wirid pergi meninggalkan kita. Inilah manfaat amal baik yang membantu kita di dunia dan akhirat.
Semua tergantung kita, oleh karena itu manfaatkan semua yang ada untuk berbuat baik! Semua benda akan menyerap apapun yang dibacakan kepadanya, maka bacakan kalimat-kalimat yang baik yaitu kalimat yang mengingat Allah Swt dan nabi Muhammad Saw agar benda-benda tersebut menjadi baik dan bermanfaat bagi kita.
kang ijin copy lagi ya
ReplyDelete