Niat orang menuntut ilmu itu macam-macam, ada diantara mereka yang berniat agar setelah memahami ilmu dia berharap ilmunya akan membuat hidupnya menjadi lebih mulia, maksudnya agar tercukupi kebutuhan-kebutuhan materialnya dan semakin mudah mendapatkan uang atau harta benda lainnya.
Dia sadar bahwa dengan ilmu semuanya akan semakin lebih mudah, bukan lebih mudah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah Swt tapi semakin lebih mudah mendapatkan uang dan harta benda. Meski begitu sebenarnya dia tahu dan paham bahwa niatnya itu kurang sempurna dan remeh, dia tahu tujuannya keliru, dia tahu bahwa tujuan sebenarnya adalah Allah Swt tapi dia saat ini belum bisa menghindari bertujuan mencari dunia saja.
Orang yang seperti ini tidak akan pernah tenang sebab kurang yakin pada Allah Swt sehingga sering merasa khawatir dan sering merasa kurang...kurang banyak gajinya (padahal secara umum sudah lebih dari cukup), kurang bagus kendaraannya (padahal secara umum sudah memadai sebagai sarana transportasi menjemput risqi dan ibadah), kurang mewah tempat tinggalnya (padahal secara umum sudah cukup sebagai tempat berteduh dari panas dan hujan), kurang cakep istri atau suaminya (padahal secara umum pasangan kita sangat mencintai dan melayani kita dengan sepenuh hati dengan apapun adanya dirinya), kurang "basah" jabatannya (padahal secara umum jabatannya itu mampu memperjuangkan hak orang banyak dan sangat cukup memenuhi kebutuhannya), kurang dan sering merasa kurang yang lainnya.
Usaha mencukupi kebutuhan adalah boleh tapi kalau sering merasa kurang lebih baik kita hindari sebab SERING kalau dibiarkan akan menjadi SELALU. Sedangkan selalu merasa kurang dalam hal uang, harta benda dan dunia sangat rawan terjerumus dalam ketidak-syukuran terhadap karunia Allah Swt.
Usaha tetap jalan terus dan syukuri semua yang Allah Swt karuniakan kepada kita lewat hasil dari usaha kita. Apapun hasilnya harus disyukuri dan jangan mengeluh!
Seandainya orang yang berniat agar dengan ilmu dia akan dapat banyak harta benda ini (tapi dia sadar bahwa tujuannya ini remeh dan keliru) tidak juga bertaubat hingga dia meninggal maka dia dikhawatirkan akan meninggal dalam keadaan su'ul khotimah. Bagaimana keputusan akhir apakah dia ditetapkan buruk atau malah diampuni maka itu tergantung Allah Swt saja.
Tetapi jika sebelum meninggal dia sudah bertaubat, mau mengamalkan ilmunya dan menutupi kekurangannya dengan berbagai kebaikan maka dia termasuk kelompok fa'izin yaitu orang yang diampuni semua dosanya karena sudah bertaubat sebelum meninggal, dia bagaikan tidak punya dosa sama sekali.
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.