Malam itu diadakan pengajian umum, haflah sekaligus dibacakan maulid Simthud Durrar dan diakhiri dengan ceramah oleh habib Syaikh bin Abdulqodir Assegaf – Solo. Habib Syaikh malam itu terlihat capai karena padatnya jadwal dakwah beliau hampir tiap hari ke berbagai kota dalam minggu terakhir menjelang Ramadhan.
”Kemarin waktu di Jepara saja habib Syaikh tidak sering ber-qoshidah, murid-muridnya yang menggantikan beliau. Hanya di akhir beliau membaca maulid. Suaranya serak!”, kata ustadz Rudi.
Benar juga, malam itu habib Syaikh tidak ber-qoshidah, hanya memimpin jama’ah dengan ayunan tangan ke atas berdo’a mengikuti alunan syair qoshidah dan tersenyum. Beliau mempunyai sir (rahasia) sehingga meskipun beliau tidak ber-qoshidah dan hanya tersenyum sambil mengajak jama’ah yang hadir mengikuti syair qoshidah, keriangan tetap tampak menyebar pada jama’ah. Wajah-wajah mereka riang, mulut-mulut mereka mengikuti syair qoshidah, tangan sesekali diangkat ke atas berdo’a, keriangan mereka membuat hati makin hadir mengingat Allah Swt dan Rasul-Nya Saw.
Habib Syaikh membawa jama’ah menuju ke keriangan ke-Maha-Indah-an Allah Swt dan keindahan Rasul-Nya Saw. Rasulullah Muhammad Saw sempurna dengan semua ajaran beliau Saw. Tidak ada nasehat yang paling bagus kecuali yang berdasarkan nasehat dari beliau Saw. Tidak ada akhlaq yang paling baik kecuali yang mengikuti akhlaq beliau. Tidak ada adab yang terbaik kecuali yang meniru adab beliau Saw. Sungguh hati yang riang akan mudah diajak menuju kepada kebaikan. Suasana hati terwujud lewat wajah, wajah cerah dan riang maka begitu juga dengan hatinya. Senyum yang dibuat-buat akan terlihat tidak asyik, tapi senyum yang berasal dari hati akan terlihat sangat indah. Demikian juga dengan perkataan dsb.
Habib Syaikh mengingatkan tentang do’a malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah Muhammad Saw yaitu :
1. Orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi tidak mendapatkan manfaatnya.
Ibarat ada sebuah mall yang memberikan semua barang jualannya gratis tapi begitu kita masuk kita hanya lihat-lihat saja, tidak mengambil sedikit pun barang di dalamnya, padahal itu gratis, tinggal pilih mana yang disuka lalu dibawa pulang. Ini berarti kita termasuk orang yang merugi! Apalagi ini bulan Ramadhan, perbuatan sunnah dilipat-gandakan pahalanya seperti wajib. Perbuatan wajib dilipat-gandakan pahalanya. Adalah rugi kalau kita keluar dari Ramadhan tapi tidak mendapatkan apapun dari Ramadhan.
Adalah sifat manusia justru penasaran begitu dilarang, penasaran kenapa dilarang membuat kita melanggar larangan tersebut. Padahal larangan itu dimaksudkan agar kita bertambah baik.
Sifat manusia yang lain adalah saling iri melihat apa yang dimiliki orang lain. Apa yang miliki adalah sesuai dengan keadaan kita, sesuatu yang tidak kita miliki belum tentu sesuai dengan keadaan kita, malah bisa jadi akan memperburuk keadaan kita. Kemarin kita menginginkan sesuatu barang yang dimiliki orang lain yang tidak kita miliki, lalu hari ini kita dikaruniai oleh Allah Swt bisa memiliki apa yang kita inginkan itu. Lihat apa yang kita rasakan sesudah memiliki barang dengan sebelum memiliki?
Sebelum memiliki kita begitu menggebu menginginkannya tapi begitu sudah memiliki rasa menggebu hilang berganti dengan rasa bosan dan ingin yang lebih lagi yang dimiliki orang lain yang tidak kita miliki. Selalu begitu kalau kita kurang syukur kita. Pepatah jawa mengatakan semua itu ”sawang-sinawang”. Bersyukurlah maka akan ditambah nikmat kita. Perbedaan diantara kita adalah untuk saling melengkapi.
2. Orang yang punya orang tua tapi tidak mendapat ridho mereka.
Apapun orang tua kita tetap harus dihormati dan ditaati perintah-perintahnya. Jangan karena sudah tahu ilmu sedikit langsung mendalili orang tua kita dengan bahasa yang kurang nyaman, jangan! Sampaikan dengan baik dan dahulukan mereka dibandingkan orang lain. Jangan sampai kita memberikan sesuatu kepada orang lain tetapi lupa kepada orang tua sendiri! Perhatikan mereka, muliakan mereka dan jangan sekali-kali menuduh orang tua kita mencuri harta kita! Harta anak adalah milik orang tuanya, tidak ada orang tua mencuri harta anaknya. Tapi ini jangan disalah-artikan dalam kesewenang-wenangan, ini bertujuan agar anak menghormati orang-tuanya.
3. Orang yang barang siapa disebut nama Rasulullah Muhammad Saw, dia tidak menjawab.
Dalam menjawab boleh dengan suara keras atau pun lemah. Tapi ada yang melarang berdzikir dengan suara yang dikeraskan dengan alasan bahwa Allah Swt Maha Mendengar jadi dengan suara lemah pun Allah Swt mendengar dzikir kita, doa kita, salam kita. Memang Allah Swt Maha Mendengar tapi dzikir dengan suara yang dikeraskan adalah dimaksudkan agar diantara kita yang belum ikut berdzikir mendengar dzikir kita lalu mereka mengikuti kita berdzikir, agar mereka yang belum mau ber-sholawat mendengar sholawat kita lalu mengikuti kita ber-sholawat.
Dalam menjawab boleh dengan suara keras atau pun lemah. Tapi ada yang melarang berdzikir dengan suara yang dikeraskan dengan alasan bahwa Allah Swt Maha Mendengar jadi dengan suara lemah pun Allah Swt mendengar dzikir kita, doa kita, salam kita. Memang Allah Swt Maha Mendengar tapi dzikir dengan suara yang dikeraskan adalah dimaksudkan agar diantara kita yang belum ikut berdzikir mendengar dzikir kita lalu mereka mengikuti kita berdzikir, agar mereka yang belum mau ber-sholawat mendengar sholawat kita lalu mengikuti kita ber-sholawat.
tolong...
ReplyDeletesaya ingin mengetahui jadwal habib syeh kota-kota, sering kali saya tak tau infonya...
jika memungkinkan tolong tampilkan jadwal habib syeh pada situs tertentu...