Saturday, November 27, 2010

Brosur Furniture Garden Furniture
















Kami membuat sesuai pesanan Anda. Silahkan hubungi saya di 0856 4040 8310 atau di 0855 4000 8310

Brosur Furniture Jati Lawas

Stok kayu jati lawas, cukup untuk menyelesaikan pesanan Anda.


.:: Extending Dining Table - Full Opened Leafs ::.
Terbuat dari kayu jati lawas di atas


 
.:: Extending Dining Table - Opened Doors with One Shelf ::.


 .:: Extending Dining Table - Opening Leafs ::.


.:: Extending Dining Table - Showing Extention Leafs ::.
 
Kami membuat furniture sesuai pesanan Anda, disain sesuai yang Anda inginkan. Silahkan hubungi saya, Yusa, di 0856 4040 8310 atau di 0855 4000 6696

Sunday, November 14, 2010

Saat Sehat, Takut pada-Nya. Saat Sakit, Berharap pada-Nya.

SEMARANG. Alhabib Hasan bin Abdurrahman Aljufri dalam majelis ahad pagi kali ini (14 Nopember 2010) memulai dengan mengingatkan bahwa ilmu itu diambil oleh Allaah Swt lewat mewafatkan para alim ulama, sehingga yang tinggal hanyalah orang-orang yang tidak faham ilmu, orang-orang yang bodoh tapi merasa pintar dan tidak takut pada Allaah Swt.

Allaah Swt mewafatkan ulama yang mana ketika masih hidup ulama tersebut sangatlah rendah diri (tawadlu') sehingga ketika mereka ditanya oleh masyarakat tentang ilmu ada beberapa diantara mereka yang menjawab "Oh seingat saya dari ulama ini begini...", ini bukan karena mereka tidak faham tentang ilmu tersebut, tetapi karena mereka menginginkan masyarakat mencari kebenarannya sendiri agar masyarakat lebih tahu tentang yang ditanyakan.

Sunday, November 07, 2010

Manfaat Ibadah yang Kita Lakukan adalah Untuk Kita Semata

Alhabib Hasan berkata bahwa adalah lebih baik kita membuat senang Rasulullaah Muhammad Saw yaitu dengan berakhlaq seperti akhlaq Rasulullaah Saw, dengan mengikuti Rasulullaah Saw. Ketahuilah bahwa di dalam salah satu hadits disebutkan bahwa diantara pemberian-pemberian Tuhan itu ada yang diberikan sangat banyak, maka ambillah itu dan jangan lewatkan kesempatan itu agar kita mendapatkan manfaat dan rahmat-Nya! Caranya? Yaitu dengan beribadah sunnah, sebab ibadah yang wajib itu harus dikerjakan sedangkan ketika mengerjakan ibadah sunnah maka ini adalah tambahan kenikmatan bagi kita...tambahan kenikmatan untuk hati kita, ruh kita.


Tuesday, November 02, 2010

Ketika Guru Sayang Murid

Alhabib Shodiq mengingatkan pentingnya silaturrahmi murid kepada gurunya.

Ketika ada seorang guru berkata bahwa dia (guru) ikhlas ketika muridnya tidak ber-silaturrahmi kepadanya, guru ini rela, maka Alhabib Shodiq mengingatkan bahwa ini berarti dia (guru) tidak sayang kepada muridnya karena dia (guru) membiarkan muridnya dalam keburukan.

Kalau guru sayang kepada muridnya, maka guru akan mendidik murid agar menjadi lebih baik lagi. Jadi demi usaha mendidik murid maka guru harus tetap menasehati ketika muridnya malas ber-silaturrahmi pada gurunya.

Hal ini dilakukan bukan demi ego guru tapi demi kebaikan muridnya agar lebih memahami adab hubungan guru dan murid.

Kewajiban Suami

Ini adalah sedikit catatan dialog antara Alhabib Shodiq bin Abubakar Baharun dengan jama'ah majelis ta'lim Madadun Nabawiy di masjid Alhikmah (Gemah - Semarang) sabtu 30 Oktober 2010.

Ketika ada yang bertanya bagaimana hukumnya suami memberi nafkah kepada istri, Alhabib Shodiq menjawab bahwa setelah menikah maka suami wajib memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya. Adapun dijelaskan di sini bahwa yang dimaksud nafkah yang diwajibkan adalah memberi makan minum 3x sehari, sedangkan pakaian atau perhiasaan bukan merupakan perkara yang diwajibkan.

Jadi meskipun istri ridho ketika suami tidak menafkahinya, ini tidak kemudian menjadikan gugurnya kewajiban suami untuk menafkahi istri. Suami tetap wajib berusaha semaksimal mungkin menafkahi istrinya dan sang istri pun ridho dengan kemampuan suami memberikan nafkah kepadanya.

Betapa indah ketika semua pihak seperti itu, rumah tangga jadi lebih tentram dan bahagia.

Sunday, October 17, 2010

Jagalah Perkara yang Diwajibkan

Oleh: Alhabib Shodiq bin Abubakar Baharun

Rodhinabillaahi Robba... Sudah semestinya kita merasa rela untuk mematuhi semua keputusan dari Allaah Swt, semua keputusan Allaah Swt adalah semua yang terjadi pada kita dan sekitar kita baik dulu, sekarang atau pun besok, baik yang kita sebut sebagai kesenangan atau pun yang kita sebut sebagai kesusahan. Kalau senang yang kita terima, maka kita akan lebih baik bersyukur pada Allaah Swt. Demikian pula kalau kita sedang berada dalam kesusahan.

Bersyukur itu lebih baik bagi kita karena itu yang dikehendaki Allaah Swt dan Rasulullaah Muhammad Saw. Barang siapa bersyukur pada Allaah Swt atas semua yang dia terima maka Allaah Swt akan menambah karunia-Nya padanya, akan menambah nikmat padanya, tetapi kalau kita tidak bersyukur maka adzab yang pedih akan kita terima baik di dunia atau pun di akhirat kelak.

Adzab yang disegerakan di dunia antara lain adalah kita akan selalu merasa kurang, cinta dunia (dunia adalah semua kegiatan yang tidak ada usaha mengingat Allaah Swt), tidak bisa merasakan nikmat-Nya, selalu diperbudak oleh harta. Sementara adzab yang akan kita terima di akhirat kelak jika kita tidak bersyukur antara lain adalah siksaan yang sangat pedih, minum sesuatu yang sangat panas yang merontokkan badan, menginjak bara api yang sanggup merontokkan otak dsb.

Berhati-hatilah dan jagalah diri kita agar selalu bertaqwa pada Allaah Swt, bertaqwa pada saat kita sendirian atau di keramaian. Jagalah perkara-perkara yang diwajibkan bagi kita dan jauhi yang dilarang. Kemudian bersabar atas semua cobaan Allaah Swt. Sesungguhnya hamba Allaah Swt akan diuji oleh Allaah Swt.

Bersabar itu bermakna kita menerima semua keputusan Allaah Swt (tentu harus disertai usaha sebab menerima tanpa ikhtiar adalah tidak sempurna). Dalam kesabaran tentu didasari oleh kecintaan kita kepada Allaah Swt, cinta Allaah itu bermakna kita ingin bertemu dengan Allaah Swt yaitu dalam artian kita tidak takut apapaun (termasuk kematian) kecuali kepada Allaah Swt saja kita takut.

Kita wajib takut kepada Allaah Swt, takut akan kemarahan Allaah Swt, takut akan kemurkaan Allaah Swt. Ketika Allaah Swt murka pada kita, maka di saat itu kita pasti tidak melakukan perintah-perintah-Nya, musibah akan datang kepada kita. Tetapi jika kita melakukan perintah-perintah Allaah Swt maka musibah akan pergi dari kita dan berganti dengan kemudahan bagi kita dalam semua urusan kita, ketentraman meski kita sedang susah dsb. Hanya kepada Allaah Swt saja kita bergantung, makhluq hanya perantara saja.