Suatu malam disaat kami mau berangkat menghadiri majlis maulid, saya melihat ada sesuatu di dekat kaki teman saya yang sedang duduk, lalu saya tanya barang itu punya siapa. Tidak tahu jawab teman saya.
"Mungkin punya habib Alwi, tadi beliau duduk di situ.", kata saya.
Diambilnya barang itu dan dibawanya untuk ditanyakan ke habib Alwi. Ternyata bukan milik beliau dan bukan pula milik teman-teman yang lain.
"Ah, berarti ini rejekiku!", katanya kemudian.
"Eh, darimana kau tahu itu rejekimu? Apa karena kau suka dengan barang itu lalu kau katakan itu rejekimu? Lebih baik kau biarkan saja barang itu di sana, sebab itu bukan milikmu.", kata habib Alwi.
Memang barang yang bukan kepunyaan kita lebih baik tidak kita ambil, kalau kita begini insya Allah semua orang akan merasa aman sebab mereka tidak akan khawatir barang mereka hilang diambil orang meski ketinggalan atau hilang.
"Mungkin punya habib Alwi, tadi beliau duduk di situ.", kata saya.
Diambilnya barang itu dan dibawanya untuk ditanyakan ke habib Alwi. Ternyata bukan milik beliau dan bukan pula milik teman-teman yang lain.
"Ah, berarti ini rejekiku!", katanya kemudian.
"Eh, darimana kau tahu itu rejekimu? Apa karena kau suka dengan barang itu lalu kau katakan itu rejekimu? Lebih baik kau biarkan saja barang itu di sana, sebab itu bukan milikmu.", kata habib Alwi.
Memang barang yang bukan kepunyaan kita lebih baik tidak kita ambil, kalau kita begini insya Allah semua orang akan merasa aman sebab mereka tidak akan khawatir barang mereka hilang diambil orang meski ketinggalan atau hilang.
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.