Saturday, July 22, 2006

Meniru Kebiasaan


Assalamu'alaikum wr wb

Sore itu saya masih asyik surfing di warnet ruang nomer 7, ufgh sebenernya saya sudah kepanasan di sini, habis tidak ada AC...kipas angin cuman satu di tengah plafon dan itu pun pelan, tapi belum selesai posting email...

Tiba-tiba saya dikejutkan dengan suara wanita di depan ruangan saya,
"Ma'af mas, mau pesan apa?" tanya wanita itu dengan sopan, sambil tersenyum.

Allahu akbar, rok hitam pendek yang dia pakai kira-kira 20an centimeter lebih di atas lututnya, Allah...yang kalau dia duduk mungkin akan susah nutupin aurot-nya. Astaghfirullah...lalu apa yang dia tutupin ya? Allahu akbar...

"Ndak mbak, terima kasih..." jawab saya tersenyum.

Dia pun pergi ke ruangan sebelah sambil menawarkan mau pesan apa. Lalu, saya coba lihat atmosfer sekeliling warnet ini...kebanyakan yang sewa adalah anak-anak muda yang gaya pakaian dan rambut mereka meniru gaya orang-orang bule sana, rambut dicat merah segaris tengah, pakai sepatu hampir selutut tapi pakai rok jauh di atas lutut...ufghhh...

Saya ingat pesan bib Umar bin Hafidz bin syeikh Abubakar bin Salim bahwa, kurang lebih, tidak ada manfaatnya meniru kebiasaan orang-orang yang jauh dari Rosul Saw, orang-orang yang tidak suka dengan Rosul Saw, sama sekali tidak bermanfaat! Lebih baik tirulah kebiasaan orang-orang yang cinta pada Allah, pada Rosul, pada para salaf, pada kholaf, orang-orang kheir...insya Allah ada manfaat dunia akhirat. Allahu a'lam...

"Hmmm...hampir maghrib, kira-kira wanita tadi sholat ndak ya?" tanya saya dalam hati...Allah, saya juga belum sholat...

Subhaanaka-llaahumma wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta, Astaghfiruka wa atuubu ilaika...

Wallahu a'lam bishshowab

Wassalamu'alaikum wr wb

No comments:

Post a Comment

Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.