Ada yang mengingatkan awas boros pulsa, tapi apa benar yang saya lakukan itu boros? Aa' Gym pernah berkata kurang lebih bahwa tidak boros asal sesuai dengan kebutuhan. Tapi apa yang saya lakukan itu termasuk kebutuhan saya atau tidak? Nah, ini masih jadi pertanyaan besar bagi saya : Perlukah saya berbuat seperti itu?
Sambil mencari jawabannya, sambil meluruskan niat, ikhtiar tetap jalan terus...
Dhik Yusa..
Berhubung adanya kesibukan pekerjaan.. maka baru sekarang saya ingin menyampaikan pendapat saya.
Setelah kita tahu ilmu tentang tidak boleh boros.. dan niatan untuk saling mengingatkan para sahabat baik lewat ayat maupun al hadist.. keputusan akhir adalah ada pada diri kita.. karena definisi 'boros' adalah juga relatif bagi tiap orang. Suatu hal yang menurut seseorang dianggap suatu ke-boros-an bisa jadi akan dianggap bukan oleh orang lainnya.
Contoh, bagi kaum muslimin beriktikaf di masjid dan berdzikir adalah perbuatan yang utama.. namun dilihat oleh seorang pebisnis bisa jadi dianggap pemborosan waktu.. karena mereka tidak memahami jenis 'bisnis' yang kaum muslimin lakukan.
Contoh lagi, soal memancing.. bagi yang hobby.. mereka lakukan dan menyita banyak waktu.. tetapi bagi kaum muslimin atau para pebisnis bisa jadi dianggap suatu kesia-siaan.
Contoh lagi.. kalau kita ikutan dalam klub golf.. bukankah itu suatu pemborosan? tetapi akankah mereka yang melakukannya menganggapnya demikian? tentu tidak.
Jadi akhirnya.. setelah kita menimbang dan menilai setiap langkah kita.. dengan menggunakan KEBIJAKSANAAN kita.. kita akan dapat menentukan suatu perbuatan apakah baik atau tidak baik bagi kita.
Demikian pendapat saya untuk hal ini, benar dan tidaknya.. marilah kita kembalikan saja pada diri kita masing-masing.
Satu hal yang saya rasa perlu untuk saya sampaikan ; ketika kita memiliki dan melaksanakan suatu tujuan yang baik.. mengajak orang ke arah yang lebih baik.. maka mulai saat itu kita akan mulai DIINTIP oleh "mister X" sebagai the other face of Hirm.. yang akan dengan segala cara akan memberikan halangan, rintangan, jebakan, kesulitan dan semacamnya SETARA dengan seberapa besar efek yang timbul dari niat baik kita tersebut.. jadi siap-siaplah akan adanya risiko ini dan ketahuilah akan adanya HUKUM ini.
Salam,
Sunar-i
Sambil mencari jawabannya, sambil meluruskan niat, ikhtiar tetap jalan terus...
Dhik Yusa..
Berhubung adanya kesibukan pekerjaan.. maka baru sekarang saya ingin menyampaikan pendapat saya.
Setelah kita tahu ilmu tentang tidak boleh boros.. dan niatan untuk saling mengingatkan para sahabat baik lewat ayat maupun al hadist.. keputusan akhir adalah ada pada diri kita.. karena definisi 'boros' adalah juga relatif bagi tiap orang. Suatu hal yang menurut seseorang dianggap suatu ke-boros-an bisa jadi akan dianggap bukan oleh orang lainnya.
Contoh, bagi kaum muslimin beriktikaf di masjid dan berdzikir adalah perbuatan yang utama.. namun dilihat oleh seorang pebisnis bisa jadi dianggap pemborosan waktu.. karena mereka tidak memahami jenis 'bisnis' yang kaum muslimin lakukan.
Contoh lagi, soal memancing.. bagi yang hobby.. mereka lakukan dan menyita banyak waktu.. tetapi bagi kaum muslimin atau para pebisnis bisa jadi dianggap suatu kesia-siaan.
Contoh lagi.. kalau kita ikutan dalam klub golf.. bukankah itu suatu pemborosan? tetapi akankah mereka yang melakukannya menganggapnya demikian? tentu tidak.
Jadi akhirnya.. setelah kita menimbang dan menilai setiap langkah kita.. dengan menggunakan KEBIJAKSANAAN kita.. kita akan dapat menentukan suatu perbuatan apakah baik atau tidak baik bagi kita.
Demikian pendapat saya untuk hal ini, benar dan tidaknya.. marilah kita kembalikan saja pada diri kita masing-masing.
Satu hal yang saya rasa perlu untuk saya sampaikan ; ketika kita memiliki dan melaksanakan suatu tujuan yang baik.. mengajak orang ke arah yang lebih baik.. maka mulai saat itu kita akan mulai DIINTIP oleh "mister X" sebagai the other face of Hirm.. yang akan dengan segala cara akan memberikan halangan, rintangan, jebakan, kesulitan dan semacamnya SETARA dengan seberapa besar efek yang timbul dari niat baik kita tersebut.. jadi siap-siaplah akan adanya risiko ini dan ketahuilah akan adanya HUKUM ini.
Salam,
Sunar-i
No comments:
Post a Comment
Silahkan sampaikan tanggapan Anda atas tulisan di atas.